Menurut Hardjana (1994: 22) pada dasarnya stres kerja dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
- Eustres kerja
Stres kerja positif atau menguntungkan yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performan yang tinggi
- Distres kerja
Stres kerja yang merusak dan merugikan yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan organisasi yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian..
Hans Selye (Dalam Gibson 1985: 205) menganggap stres sebagai tanggapan yang tidak khas terhadap setiap tuntutan terhadap organisme. Ia memberi nama ketiga fase tersebut pertahanan yang dibentuk seseorang jika terjadi stres sebagai Sindrom Adaptasi Umum (SAU). Ketiga fase yang berbeda tersebut diacu sebagai peringatan, perlawanan dan perbedaan. Tahap peringatan (Alarm Stage) adalah awal pengerahan dimana tubuh bertemu tantangan yang ditimbulkan penekanan, mencakup denyut jantung meningkat, tekanan darah naik, pupil mata membesar, otot menegang, dan lain-lain. Tahap perlawanan mencakup kejenuhan, kecemasan dan ketegangan. Tahap terakhir ialah perbedaan (exhaustion), perlawanan yang panjang dan terusmenerus pada akhirnya menghabiskan kekuatan adaptif yang tersedia, dan system perlawanan menjadi kendur.
Refrensi:
Agus M Harjana. (1994). Stres tanpa Distres Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius
Gibson, Ivenchi, dkk. (1985), Organisasi, Edisi 2, Jakarta: Airlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar