Rabu, 27 Juli 2011

Pengertian Stres kerja


Pengertian stres kerja dalam kehidupan kerja dianggap sebagia sesuatu yang rumit dan komplek sehingga dalam banyak peristiwa stres kerja dapat diartikan berbeda-beda. Ditinjau dari asal katanya, stres kerja berasal dari beberapa bahasa, di antaranya berasal dari bahasa Inggris kuno, yakni “hardship, distres kerjairs yang artinya “stres kerja”; dalam bahasa Prancis kuno disebut dengan “narrowness yang artinya “stres kerja”; sedangkan dalam bahasa latin kuno disebut “strictia” yang artinya ‘tight’,’narrow.

Menurut Hans Selye seorang tokoh yang pertama kali mengemukakan konsep stres kerja dengan pendekatan biologi pada tahun 1930-an. Stres kerja dipandang sebagai suatu sindrom adaptasi umum yang ditampilkan organisme dalam menghadapi tuntutan atau tantangan. Tuntutan dan tantangan yang dihadapi dapat mengakibatkan respon yang positif (eustres kerja) maupun mengakibatkan respon yang negatif (distres kerja). (Gibson dkk, 1985: 204).

Mangkunegara (2005: 28), ia mengatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari symptom antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bias rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan.

Menurut Handoko (2001: 200), stres kerja adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir pada kondisi seseorang.

Robbins (dalam Anwar 2003: 11), mendefisinisikan stres kerja sebagai suatu kondisi dinamika, dimana seseorang dikonfrontasi dengan sebuah peluang, kendala (constraints) atau tuntunan (demans) yang berkaitan dengan apa yang sangat diinginkan dan hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti dan penting.

Siagian (1995: 300), mengemukakan bahwa stres merupakan kondisi ketegangan yang ditimbulkan oleh tuntunan individu dan lingkungan yang berlebihan pada seseorang.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stres kerja itu dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek yang ada dalam pekerjaan karyawan yang tak jarang karyawan mengalami ketidakstabilan daya tahan tubuh, dalam hal ini dapat mempengaruhi daya tahan stres seorang karyawan.

Refrensi :
Anwar, Qomari., (2003), Manajemen Stres Kerja Menurut Pandangan Islam, Jakarta: Almawardi prima.

Gibson, Ivenchi, dkk. (1985), Organisasi, Edisi 2, Jakarta: Airlangga.

Handoko, Hani. (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta BPFE.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005), Prilaku dan Budaya Organisasi, Bandung: PT. Ravika Aditama.

Siagian Sondak. (1995), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar