Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasilnya, pada diri karyawan yang berkembang berbagai macam gejala-gejala stres yang dapat menggangu pelaksanaan kerja mereka. Gejala-gejala ini menyangkut kesehatan lingkungan maupun kesehatan mental. Orang yang mengalami stres bias menjadi gelisah dan merasakan kekhawatiran, mereka menjadi mudah marah, tidak dapat rileks, atau menunjukan sikap yang tidak kooperatif. Lebih lanjut, mereka melarikan diri dengan alkohol (minuman keras) atau merokok secara berlebihan. Disamping itu, mereka bahkan bisa terkena berbagai penyakit lingkungan, seperti masalah pencernakan, tekanan darah tinggi serta sulit tidur. (Handoko 1992: 200)
Menurut Robbins (1996: 228), pada umumnya ada tiga kategori gejala yang ditimbulkan oleh stres.
- Gejala Fisiologis
Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju detak jantung dan pernafasan, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan menyebabkan serangan jantung.
- Stres Individu
Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan, tetapi stres juga muncul dalam keadaan individu lain, misalnya: ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan dan suka menunda-nunda.
- Gejala Perilaku
Gejala stres yang dikaitkan dengan prilaku mencakup perubahan dalam produktivitas, absensi dan tingkat keluarnya karyawan, juga perubahan dalam kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah dan gangguan tidur.
Uraian diatas menggambarkan bahwa banyak sekali reaksi-reaksi yang ditimbulakan oleh stres diantaranya kondisi fisik yang tidak stabil dikarenakan banyaknya rangsangan baik itu dari dalam maupun dari luar individu karyawan, lalu tidak bisa mengelola dengan baik sehingga individu karyawan mudah agresif dan tidak bisa rileks.
Sedangkan menurut Agus M Hardjana (1994: 23-26) indikatorindikator stres sebagai berikut:
1) Gejala fisikal berupa
a) Sakit kepala, pusing, pening
b) Tidur tidak teratur: insomnia (susah tidur), tidur terlantur, bangun terlalu awal
c) Sakit punggung terutama dibagian bawah
d) Mencret- mencret dan radang usus besar
e) Sulit buang air besar, sembelit
f) Gatal- gatal pada kulit
g) Urat tegang- tegang terutama pada leher dan bahu
h) Terganggu pencernaanya atau bisulan
i) Tekanan darah tinggi atau serangan jantung
j) Keluar keringat banyak
k) Selera makan berubah
l) Lelah atau kehilangan daya energi
m) Bertambah banyak melakukan kekeliruan atau kesalahan dalam kerjadan hidup.
2) Gejala emosional
a) Gelisah atau cemas
b) Sedih, depresi, mudah menangis
c) Merana jiwa dan hati atau mood berubah- ubah cepat
d) Mudah panas dan marah
e) Gugup
f) Rasa harga diri menurun atau merasa tidak aman
g) Terlalu peka dan mudah tersinggung
h) Marah- marah
i) Gampang menyerang orang dan bermusuhan
j) Emosi mengering atau kehabisan sumber daya mental (burn out)
3) Gejala intelektual
a) Susah berkonsentrasi atau memusatkan pikiran
b) Sulit membuat keputusan
c) Mudah terlupa
d) Pikiran kacau
e) Daya ingat menurun
f) Melamun secara berlebihan
g) Pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja
h) Kehilangan rasa humor yang sehat
i) Produktivitas atau prestasi kerja menurun
j) Mutu kerja rendah
k) Dalam kerja bertambah jumlah kekeliruan
4) Gejala interpersonal
a) Kehilangan kepercayaan kepada orang lain
b) Mudah mempersalahkan orang lain
c) Mudah membatalkan janji atau tidak memenuhinya
d) Suka mencari- cari kesalahan orang lain atau menyerang orang dengan kata- kata
e) Mengambil sikap terlalu membentengi dan mempertahankan diri
f) Mendiamkan orang lain.
Refrensi:
Agus M Harjana. (1994). Stres tanpa Distres Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius
Handoko, Hani. (2002), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta BPFE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar