Rabu, 27 Juli 2011

Penyebab Stres Kerja


Kondisi yang cenderung menyebabkan stres kerja disebut Stresor. Meskipun stres kerja dapat diakibatkan oleh satu Stresor, namun biasanya karyawan mengalami stres kerja karena kombinasi Stresor. Ada dua kategori penyebab stres kerja, yaitu on-the-job dan off-the-job. (Handoko, 2001: 200)

Menurut Hasibun (2001: 203). Faktor-faktor yang menyebabkan stress kerja antara lain: Beban kerja yang terlalu sulit (berlebihan), tekanan dan sikap pemimpin yang kurang wajar (adil), waktu dan peralatan kerja yang kurang memadahi, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, dan masalah keluarga.

Sedangkan menurut Robbins (1998: 306), ada tiga kategori yang dapat menyebabkan stres kerja, yaitu:
  1. Faktor Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi disain dari struktur suatu individu. Ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres di kalangan para karyawan dan individu tersebut. Faktor lingkungan juga dipengaruhi oleh:
a)      Ketidakpastian Ekonomi
Apabila perekonomian suatu bangsa dalam keadaan mengerut, orang akan mengalami kecemasan dan keamanan mereka, karena ayunan kebawah dalam ekonomi sering diiringi dengan pengurangan akan tenaga kerja yang permanen, pemberhentian masal sementara, gaji yang dikurangi, pecat kerja yang lebih pendek, dan semacamnya.
b)      Ketidakpastian Politik
Ancaman dan perubahan politik dapat menyebabkan stres. Oleh karena itu, untuk mencegah kondisi ini, politik suatu negara haruslah stabil sehingga tidak akan cenderung menciptakan stres.
c)      Ketidakpastian Teknologi
Komputer, robotika, otomatisasi, dan berbagai macam inovasi teknologi yang lain merupakan ancaman bagi banyak orang dan dapat menyebabkan para pekerja menjadi stres.
  1. Faktor Organisasi
a)      Tuntunan Tugas
Tuntunan tugas merupakan faktor yang dikaitkan dengan pekerjaan seseorang, yaitu yang mencakup disain pekerjaan individu (otonomi keragaman tugas, tingkat otomatisasi), kondisi kerja dan tata letak kerja lingkungan.
b)      Tuntunan Peran
Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam individu.
c)      Tuntunan antar Pribadi
Tuntunan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan lain, karena itu kurang dukungan sosial dari rekan kerja dan hubungan antara pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres.
d)      Struktur Organisasi
Struktur organisasi menentukan tingkat defferensiasi (pembeda) dalam individu, tingkat aturan dan pengaturan dan dimana keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan kurang partisipasi dalam keputusan mengenai seseorang karyawan merupakan suatu contoh dari variable struktural yang mungkin merupakan sumber potensial dari stres.
e)      Kepemimpinan Individu
Kepemimpinan individu, yaitu tipe kepemimpinan yang menggunakan gaya manajerial dari eksekutif senior individu. Tipe kepemimpinan ini dilakukan oleh beberapa pejabat eksekutif yang menciptakan suatu budaya yang dicirikan oleh suatu ketegangan, rasa takut, dan kecemasan. Mereka membangun tekanan yang tidak realitas untuk berprestasi dalam jangka pendek, memaksakan pengawasan yang lebih ketat, dan secara rutin mencatat karyawan yang tidak dapat mengikuti.
f)       Tahap Organisasi
Individu berjalan melalui suatu daur (siklus). Didirikan tumbuh menjadi dewasa, dan akhirnya merosot. Suatu tahap kehidupan individu yakin dimana dia ada dalam daur tempat tahap ini menciptakan masalah dan tekanan yang berbeda untuk para karyawan. Tahap pendirian dan kemerosotan terutama penuh dengan stres. Yang pertama didirikan oleh besarnya kegairahan dan ketidakpastian, sedangkan yang kedua lazimnya menuntut penguranagan, pemberhentian, dan suatu perangkat ketidakpastian yang berbeda.
  1. Faktor Individu
a)      Masalah Keluarga
Survei nasional secara konsisten menunjukan bahwa orang menganggap hubungan pribadi dan keluarga sebagai suatu yang sangat berharga. Kesulitan pernikahan, pecahnya suatu hubungan, dan kesulitan disiplin anak-anak merupakan contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
b)      Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi yang diciptikan individu yang terlalu merentangkan sumber daya keuangan mereka merupakan suatu perangkat kesulitan pribadi lain yang dapat menciptakan stres.
c)      Masalah Kepribadian
Faktor individu penting yang mempengaruhi stres adalah kodrat kecenderugan dasar dari seseorang. Artinya gejala stres yang diungkapkan.

Penyebab stres kerja memiliki banyak faktor yang bisa mengahambat pekerjaan karyawan pada saat menjalankan tugas. Faktor-faktor tersebut diantaranya faktor lingkungan karena faktor ini sedikit banyak mempengaruhi ekonomi, politik yang mengakibatkan timbulnya stres. Faktor organisasi dalam pekerjaan dan faktor individu juga dapat menyebabkan stres karena tidak ada keseimbangan dan banyaknya tuntutan disalah satu faktor tersebut.

Bagan dibawah ini menggambarkan suatu model stres kerja yang menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya stres kerja (Robbins, 1996: 224).

Gambar diatas menjelaskan bahwa tiga perangkat disebelah kanan dapat dipakai untuk mengidentifikasi stres kerja, yaitu yang pertama factor lingkungan, organisasi dan yang terakhir adalah faktor individu. Apakah faktor-faktor ini akan mengarah pada stres kerja yang aktual, itu sangat bergantung pada tiap masing-masing individu, misalnya pengalaman kerja dan kepribadian, karenanya sikap yang dialami oleh seseorang gejalanya dapat muncul sebagai keluaran atau muncul sebagai fisiologis, individu dan perilaku.

Refrensi:
Handoko, Hani. (2001), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,Yogyakarta BPFE.

Hasibun, Malayu. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: CV. Mas Agung.

Robbins, Stephen P. (1996). Perilaku: Konsep, Kontroversi Dan Aplikasi. Jilid I. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Prenhallindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar